5 Fakta Penyerangan Mapolda Riau, Nomor 4 Tunjukkan Nekatnya Teroris
JAKARTA - Mapolda Riau diserang oleh sekelompok orang tak dikenal yang merupakan terduga teroris. Bukan dengan bom seperti teroris di Surabaya, aksi teror di Mapolda Riau dilakukan dengan cara menabrakan diri ke kerumunan dan menyerang dengan membabi buta.
Berikut 5 fakta di balik penyerangan yang dilakukan oleh terduga teroris di Mapolda Riau:
1. Serangan Berlangsung saat Gelar Perkara Kasus Narkoba
Penyerangan di Mapolda Riau dilakukan saat polisi tengah melakukan gelar perkara kasus narkoba. Saat gelar perkara terjadi, pelaku menabrakkan diri ke pagar Mapolda Riau. Ketika tengah pemeriksaan mobil satu pelaku keluar secara membabi buta. Pelaku itu langsung berhasil dilumpuhkan.
2. Ada Wartawan yang Terluka
Usai satu pelaku secara membabi buta dilumpuhkan, pelaku yang ada di dalam mobil langsung meringsek masuk ke dalam Mapolda Riau. Dalam peristiwa itu dua wartawan ditabrak pelaku.
Wartawan MNC yang terluka adalah Ramadi. Korban mengalami luka pada bagian pingggang karena ditabrak pelaku dengan menggunakan mobil.
Sementara rekannya Rian Rahman kameramen TV One mengalami luka pada bagian wajah dan tangan kanan banyak mengeluarkan darah akibat jatuh di jalan ditabrak pelaku.
3. Kabur ke Rumah Dinas Perwira Polisi
Selain pelaku yang menabrakkan mobil ke arah polisi, ada pelaku lain yang kabur dan langsung dikejar jajaran kepolisian. Bahkan, pelaku yang kabur tersebut sempat memasuki kompleks rumah dinas polisi, terutama rumah Wakapolda Riau.
4. Membawa Samurai
Bila biasanya pelaku membawa bom, lain halnya dengan aksi teror di Mapolda Riau. Pelaku yang keluar dari mobil langsung mengamuk membabi buta dengan menyerang polisi menggunakan senjata tajam jenis samurai. Beberapa polisi mengalami luka sabetan, namun, pelaku yang membawa samurai langsung ditembak mati, sebelum mengamuk lebih jauh.
5. Korban Tewas dari Pelaku dan Polisi
Satu polisi gugur usai ditabrak oleh sekumpulan terduga teroris. Satu anggota polisi yang gugur tersebut atas nama Ipda Auzar, ia dinyatakan tewas usai mendapat perawatan di rumah sakit. "Pelaku yang menabrak anggota dan wartawan belum tertangkap," ucap Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto Rabu (16/5/2018).
Dalam penyerangan ini juga disebutkan bahwa empat terduga teroris berhasil ditembak mati, salah satunya diketahui bernama Pangah yang merupakan anggota dari jaringan JAD.
Post a Comment