Bukan karena Rem Blong, Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut di Bumiayu
Bukan karena Rem Blong, Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut di Bumiayu
Menurutnya, truk maut bernopol H 1996 CZ yang menjadi penyebab kecelakaan maut di Bumiayu itu, tidak mengalami rem blong.
"Seharusnya truk bermuatan tiga orang harusnya berat hanya 20,75 ton. Namun, realitasnya muatan mencapai 38 ton atau lebih 18 ton," ucap Bakharuddin, Senin (21/5/2018).
"Jadi truk saat itu, dari arah selatan melewati turunan Paguyangan. Melewati FO sampai ke lokasi kecelakaan," ujarnya.
Bakharuddin menambahkan, jarak dari Paguyangan ke FO sepanjang 750 meter. Kemudian, dari FO sampai ke tempat kecelakaan sepanjang 2 kilometer. "Memang untuk panjang FO sendiri 480 meter. Truk tetap melaju kencang,"katanya.
Diduga, sopir truk tidak mengetahui medan jalan yang ramai warga. Pasalnya, jalan yang dilintasi truk justru masuk, tidak berbelok ke arah jalan lingkar.
"Harusnya sopir mengetahui kalau truk muatan berat lewat ke jalan lingkar. Ini malah masuk ke jalur tengah yang ramai pengendara dan warga. Dan benar jarak 300 meter dari lokasi kecelakaan sudah banyak pengendara, warga yang ngabuburit," ungkapnya.
"Jadi awalnya menabrak motor, luka ringan. Terus mobil bolak-balik hingga menabrak tiga orang yang sedang parkir, sampai menabrak ke counter dan rumah makan," kata Bakharuddin.
Tabrakan yang bertubi-tubi itu, ucap dia, karena rem truk menjadi tidak berfungsi dengan baik akibat kelebihan muatan.
Hingga saat ini, jumlah korban tewas total akibat kecelakaan maut itu ada 12 orang. "Saat menabrak tiga pengendara total sudah ada tujuh orang. Baru di counter dan rumah makan bertambah empat yang meninggal," dia merincikan.
Post a Comment