RIYADH – Menghilangnya Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dari publik selama hampir sebulan memunculkan spekulasi bahwa salah orang paling berkuasa di Kerajaan Petrodolar itu mungkin telah dibunuh. MbS, julukan untuk Mohammed bin Salman diduga tewas dalam upaya kudeta yang terjadi di Istana Kerajaan bulan lalu.
Dengan mengutip laporan intelijen yang dikirim ke salah satu negara Arab, Media Iran, Kayhan mewartakan bahwa Mohammed bin Salman diduga diterjang dua peluru pada insiden yang terjadi pada 21 April di Istana Kerajaan di Riyadh dan tewas. Dia belum pernah muncul di depan publik sejak peristiwa itu.
Sejak insiden tersebut, pihak berwenang Arab Saudi belum merilis satu pun foto baru dari Mohammed bin Salman. Sang putra mahkota pun tidak tampak saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat berkunjung untuk pertama kalinya ke Riyadh pada April.
"Bin Salman adalah orang yang hampir sering muncul di hadapan media, tetapi absennya dia selama 27 hari sejak insiden tembakan di Riyadh telah menimbulkan pertanyaan tentang kesehatannya," demikian pernyataan dari Kantor Berita Fars sebagaimana dilansir Sputnik, Jumat (18/5/2018).
Sejauh ini belum ada komentar dari pihak berwenang Arab Saudi.
Pada 21 April, suara tembakan terdengar dari Istana Kerajaan Arab Saudi di Riyadh yang menimbulkan spekulasi terjadinya kudeta. Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan bahwa insiden itu hanyalah penjaga keamanan istana yang melepaskan tembakan untuk menjatuhkan drone yang terbang terlalu dekat dengan istana.
Sejumlah media melaporkan bahwa Raja Salman bin Abdulaziz dievakuasi dari istana ke fasilitas terdekat saat insiden itu terjadi. Namun, pihak berwenang Arab Saudi mengatakan bahwa sang raja tidak berada di Riyadh pada hari itu.
Post a Comment