Cegah Aksi Dosen Cabul, Sekeliling Universitas di Uganda Dipasang Kamera Pengintai
Dalam beberapa tahun terakhir ini, para dosen dituduh telah membujuk mahasiswi untuk datang ke pertemuan pribadi yang kerap dilakukan di ruang-ruang tertutup, untuk membahas nilai mereka yang diduga rendah. Dalam beberapa kasus, para dosen dituduh menawarkan nilai yang lebih baik kepada para mahasiswi itu sebagai imbalan melakukan hubungan seks.
Laporan itu mengutip “budaya kebal hukum yang ada dalam kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan di kampus yang membiarkan perbuatan ini terjadi.
Lizel Muwaya, seorang mahasiswi tingkat dua di bidang jurnalistik dan komunikasi di Universitas Makerere mengatakan sebagian mahasiswi tidak melaporkan kasus pelecehan seksual karena tidak ditangani serius oleh otorita universitas.
Universitas Makerere memiliki kebijakan anti-pelecehan seksual yang memandatkan hukuman keras terhadap pelaku. Ini mencakup skors, penurunan status, peringatan tertulis, dan memerintahkan permohonan maaf secara publik atau kompensasi terhadap mahasiswi yang menjadi korban.
Namun, sejumlah mahasiswi mengatakan kebijakan yang sudah berlaku sejak lama itu tidak pernah diwujudkan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual atau meminta pertanggungjawaban pelaku.
Universitas Makerere membentuk komite untuk menyelidiki klaim-klaim itu dan melakukan reformasi. Setelah penyelidikan selama empat bulan, komite itu pekan ini merilis hasil temuannya. Komite itu merekomendasikan pemasangan kamera video yang ditempatkan secara strategis untuk memonitor pertemuan antara profesor dan mahasiswa. Panel itu juga menyerukan institusi itu untuk mengkaji sistem penyimpanan arsip guna verifikasi nilai.
Komite itu memberi waktu selama satu tahun kepada pihak universitas untuk memastikan pemasangan kamera-kamera itu dan menyediakan sarana lampu yang cukup di seluruh kampus.
Post a Comment