Lagi.. Genjot Istri Orang di Hutan, “Hanya Burung dan Kumis Saya Dibelai Pak”
Lagi.. Genjot Istri Orang di Hutan, “Hanya Burung dan Kumis Saya Dibelai Pak”
Meskipun RS memiliki suami dan telah dikaruniai dua anak dari pernikahan sebelumnya, ia tak peduli. RS tetap menjalin hubungan dengan KH yang berstatus duda.
Bahkan KH dan RS semakin sering bertemu dan memadu kasih layaknya suami istri di berbagai kesempatan, terutama saat suami RS bekerja di siang hari.
Namun bangkai yang disembunyikan akhirnya tercium juga. Suami RS akhirnya mengetahui hubungan cinta terlarang itu, setelah KH dan RS kedapatan warga tengah bermesraan di sebuah hutan di kawasan Jalan Sultan Sulaiman, Pelita 4, Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, selasa (05/06) kemarin.
Warga yang geram kampungnya dijadikan tempat mesum, sempat memukuli KH hingga babak belur. Selanjutnya KH dan RS digelandang ke Mapolsekta Samarinda Ilir.
Salah seorang warga yang mengamankan keduanya mengatakan, saat itu keduanya bermesraan tak jauh dari tempat pembuangan sampah di sekitar kawasan Pelita 4, Sambutan.
”Warga sempat memukuli KH, bahkan ada yang memecutnya di bagian punggung lantaran geram,” kata Anto, seorang relawan Bakomas.
Sementara itu dihadapan petugas, KH warga Jalan Damai Gang Budiman, Samarinda Ilir ini mengatakan, awalnya dirinya berniat menuju Kota Balikapapan untuk mencari pekerjaan. Itu lantaran di Samarinda dirinya sudah 2 bulan tidak menerima gaji sebagai kuli bangunan.
Sebelum berangkat, KH sempat menghubungi RS dengan maksud berpamitan sekaligus meminta uang untuk biaya perjalanannya.
“Kami sudah 2 tahun ini menjalin hubungan tanpa diketahui suaminya, dan sudah 3 kali juga berhubungan layaknya suami istri. Dan hari ini rencananya saya akan berangkat ke Baikpapan untuk bekerja di sana,” kata KH dengan tertunduk penuh penyesalan.
Mengetahui jika pujaan hati akan pergi jauh, RS mengajak KH untuk bertemu sejenak sembari memberikan uang saku yang dimintanya.
Maka jadilah keduanya membuat janji. KH kemudian menjemput RS dengan mengendarai sepeda motor di kediamannya di Jalan Gerilya Gang Keluarga, Sungai Pinang, sekitar pukul 11.00 Wita.
Selanjutnya, menuju sebuah hutan di pelita IV, dan di sanalah keduanya memadu kasih, hingga digerebek warga.
“Saya belum sempat berbuat apa-apa, hanya (maaf) “burung” dan kumis saya saja dibelai-belai pak,” aku KH dengan polosnya.
Suasana semakin rumit ketika AD (62), suami RS, datang ke Mapolsekta setelah dikabari petugas. Ia mengaku sangat kaget dan terpukul mengetahui istrinya ditangkap warga lantaran berselingkuh dengan lelaki lain dan telah diserahkan ke polisi.
“Saya bekerja sebagai tukang jahit siang hari, setahu saya istri saya itu hanya di rumah saja berjualan sembako di depan rumah. Tak menyangka malah jadi begini,” kata AD.
Namun, ibarat nasi sudah menjadi bubur, AD yang terbakar emosi tak mampu berkata-kata lagi. Di hadapan petugas dirinya rela melepas istri yang sudah bersamanya selama 11 tahun itu.
“Saya ikhlas, silahkan KH dan RS menikah, jangan ada barang satupun yang dibawa,” tegas AD.
Wakapolsekta Samarinda Ilir, AKP Suyono mengatakan, keduanya merupakan pasangan selingkuh yang digerebek warga saat berbuat mesum di kawasan hutan tak jauh dari tempat pembuangan sampah jalur pelita IV, Sambutan. Dan dalam pengakuannya, hubungan asmara mereka sudah berjalan selama 2 tahun.
“Selama 2 tahun itu hubungan mereka semakin intim dalam beberapa bulan terakhir, dan sempat melakukan hubungan layaknya suami istri sebanyak 3 kali di tempat berbeda tanpa diketahui suami RS. Dan setelah kami mediasi dengan jalan musyawarah, suami RS yang datang ke Mapolsek, merelakan jika RS diperistri oleh KH lantaran sudah terlalu sakit hati dengan ulah RS,” kata Suyono.
Post a Comment