Teror Sanca di 'Kampung Ular' Belum Berakhir
Berbeda dengan ular yang ditangkap sebelumnya, ular sanca kembang yang baru ditangkap warga Unengan nampak sudah lemas. Terdapat sejumlah luka di tubuh ular akibat bergelut dengan warga saat ditangkap.
Ular sebesar betis orang dewasa ini dipelihara warga dalam sebuah kandang dari besi. Reptil ini dijadikan satu dengan 2 ular sanca kembang yang lebih dulu ditangkap. Lokasi kandang tetap di halaman makam keramat Nyai Pandansari.
"Sudah kami ukur panjangnya 5 meter, beratnya 25 kilogram," kata Kepala Dusun Unengan Sudarsono kepada kami, Senin (30/7/2018).
Berbeda dengan penangkapan sebelumnya yang kebanyakan pada malam hari, ular sanca kembang ini ditangkap warga pada siang hari. Menurut Sudarsono, ular ini ditemukan warga di semak-semak tak jauh dari Gua Unengan pada Sabtu (28/7) sekitar pukul 11.00 WIB.
"Awalnya ada warga melihat ular ini, disampaikan ke warga lainnya. Kemudian kami lakukan penangkapan beramai-ramai," ungkapnya.
Menurut Sudarsono, lebih dari 10 warga dilibatkan dalam penangkapan ular ini. Mereka juga dibantu pawang ular Suwarto yang juga warga Dusun Unengan.
"Proses penangkapan hanya setengah jam sudah dapat," ujarnya.
Sudarsono memastikan, teror ular sanca di kampungnya belum berakhir. Warga meyakini masih ada ular sejenis yang bersembunyi di Gua Unengan dan semak-semak di tepi sungai.
"Masih ada ular lagi di Gua Unengan," tandasnya.
Dengan begitu, warga Dusun Unengan sudah menangkap 9 ular sanca kembang selama 6 bulan terakhir. Ular-ular ini berada di kawasan perkebunan yang terletak di ujung timur kampung tersebut.
Selama ini warga dibuat resah lantaran ular kerap memangsa ternak mereka. Selain itu, reptil tersebut dikhawatirkan menyerang anak-anak dan kaum perempuan.
Post a Comment