Cerita Hot Terbaru Enaknya Di Kentot Kakak Yang Sangek Berat
Perkenalkan namaku A , mahasiswa tingkat 3 sebuah perguruan tinggi swasta di DP . Tinggiku 172 cm berat 67 kg , atletis , wajahku lumayan ganteng , dan dengan modal ini pula aku banyak menarik perhatian gadis-gadis teman kuliahku . Aku tidak mempunyai pacar tetap bukan karena aku homo atau sejenisnya tapi melainkan karena aku tidak terlalu tertarik pada gadis-gadis seusiaku apalagi yang lebih muda . Aku lebih senang kencan dengan tante-tante yang lebih tua atau yang usianya sama dengan ibuku.
Keperjakaanku hilang ketika aku berusia 19 tahun , akibat dikencani oleh seorang janda tetanggaku . Sejak saat itu aku hanya tertarik untuk kencan dengan wanita setengah baya , karena permainan mereka yang aduhai dan mampu membuatku terbang melayang layang . Sampai sekarang sudah belasan tante-tante atau janda kesepian yang telah kukencani . Tidak semuanya berdasarkan uang , tapi ada juga yang karena atas dasar suka sama suka , yang jenis ini biasanya karena wajahnya masih cantik dan bodinya yang aduhai membuatku ingin menaikinya , kalau jelek ya . . terpaksa deh aku pasang tarif lumayan tinggi , hitung-hitung uang service , heheheh .
Pengalamanku yang akan kuceritakan ini mungkin sudah pernah dialami oleh beberapa orang yang rajin membaca situs 17Tahun ini , karena berhubungan dengan seseorang yang sangat terkenal khususnya pada tahun 2013-an sebagai seorang artis dan penyanyi . Kejadiannya sekitar tahun 2013 akhir waktu itu aku dan temanku R (laki-laki) sedang ngobrol-ngobrol sehabis pulang sekolah di kawasan Blok M . R bertanya padaku apakah aku mau kencan dengan seorang artis . Aku tentu saja menjawab mau , pikirku kapan lagi bisa kencan dengan tante-tante , artis lagi pasti uangnya ada bodi serta wajahnya pasti tak diragukan lagi .
“Siapa artisnya , jangan-jangan Maissy lagi?” kataku setengah meledek R .
“Bukan goblok , emangnya gue phedophili , itu tuh Tante TP” , jawab R .
Aku terkejut bukan main , jadi gosip itu benar bahwa Tante TP wanita setengah baya yang usianya sudah lebih 50 tahun itu suka main dengan anak muda , untuk memelihara kecantikan wajahnya .
“Yang bener loe , Tante TP yang punya bisnis RR itu kan , yang dulu suka bawain lagu anak-anak tahun 90-an” , tanyaku memastikan .
“Iya bener , nih gue ada nomor HP-nya . . elo telpon aja kalo kagak percaya .” Jawab R meyakinkanku .
“Oke deh gue percaya , kapan kita ke sana?” tanyaku .
“Besok deh kita cabut aja sekolah itung-itung refreshing oke?” jawab R , aku mengiyakan dan berjanji dengan R untuk bertemu di kafe OLA di PI Mall esok harinya .
Keesokan harinya tepat jam 10 .00 , aku bertemu R di kafe OLA .
Aku bertanya , “Udah ditelpon belum , Tante TP-nya entar dia telat lagi .”
“Tenang aja deh udah beres , dia sebentar lagi datang” , kata R meyakinkanku .
Benar juga seperempat jam kemudian kulihat sesosok wanita setengah baya mengenakan baju putih berkerudung dan mengenakan kacamata hitam lebar , tampaknya ia tidak mau dikenali oleh orang banyak . Tante TP langsung duduk di tempat kami , dan membayar bill makanan yang kemudian langsung mengajak kami pergi . Kami berdua mengikutinya , lalu kami bertiga meluncur ke hotel SHD di kawasan Sudirman di mana Tante TP sudah menyuruh asistennya untuk mem-booking kamar hotel tersebut . Dia tidak banyak bicara sepanjang jalan kecuali menanyakan namaku dan alamat rumahku . Selebihnya justru aku yang bengong karena sebentar lagi aku akan berkencan dengan seorang artis yang waktu aku kecil dulu aku sering melihat wajahnya di TV membawakan lagu anak-anak kesukaanku .
Akhirnya kami sampai juga , Tante TP menyuruhku dan R untuk naik ke kamar lebih dulu baru kemudian ia menyusul , supaya orang tidak curiga katanya . Aku dan R sampai di kamar langsung saja bersorak kegirangan , “Gila gue ngentot ama TP , pasti anak-anak kagak bakalan ada yang percaya nih . . beneran itu TP yang sering di TV .”
Tak lama kemudian Tante TP menyusul masuk ke kamar , begitu sampai ia langsung membuka kerudung dan kacamatanya , kemudian ia menyuruhku dan R mandi untuk membersihkan badan . Setelah mandi , aku dan R keluar kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk , agak malu juga sih dari balik handuk itu menyembul batang kemaluanku yang ternyata sudah lebih tidak sabar dari tuannya untuk segera merasakan liang sorga Tante TP . Tante TP hanya tersenyum saja , kemudian ia menyuruh kami berdua untuk ikut berbaring di sisinya , Aku di sebelah kanan , R di sebelah kiri . Ia merangkul kami berdua seperti anaknya , kemudian ia mencium bibirku dengan lembut , aku pun membalasnya , R sepertinya iri dan dengan tidak sabar ia meremas payudara Tante TP .
“Aduh sabar dikit dong Nak . . nanti juga Tante kasih” , kata Tante TP sambil tersenyum pada R dan kemudian ganti mencium bibir R . Melihat hal itu aku jadi bernafsu juga ingin meremas-remas payudara Tante TP . Perlahan-lahan kubuka kancing bajunya satu persatu dan nampaklah payudaranya yang montok dan masih terlihat kencang dibungkus bra warna pink yang sangat menantang . Aku remas pelan sambil jari-jariku berusaha mencari puting susunya , Tante TP mengerang pelan pertanda ia merasakan kenikmatan saat aku menyentuh puting susunya dari balik BH-nya .
“Ahh . . enak . . sebentar ya , Tante buka semua aja deh sekalian biar kalian puas .” Tangan Tante TP meraih ke punggungnya melepaskan hook BH-nya dan sekaligus membuka kemejanya sehingga sekarang ia hanya mengenakan rok panjang berwarna hitam . Payudaranya montok dan menantang ukurannya sekitar 36C , putih dan mancung dengan puting yang berwarna agak kecoklatan . Aku dan R jadi sangat bernafsu , segera saja kami berdua meremas payudara Tante TP satu orang satu . Tante TP mengerang dengan penuh nafsu . “Ayo dong anak-anak hisap pentil Tante” , katanya memohon . Tidak perlu disuruh dua kali , aku dan R segera mengisap puting susu Tante TP , menjilat , menghisap , sambil sesekali kugigit pelan . “Ahh . . enak . . ohh . . agak keras gigitnya dong . . achh . .!” erangan Tante TP justru semakin membuatku dan R bernafsu mengisap dan mengigit puting Tante TP .
Tante TP tidak diam saja , ia juga bereaksi dengan menyingkapkan handuk yang dipakai olehku dan R , kemudian tangannya menggengam batang kemaluan kami berdua . Tante TP agak terkejut dengan ukuran batang kemaluanku yang 21 cm dengan diameter 3 ,5 cm , batang kemaluan R sedikit lebih pendek yaitu 19 cm dengan diameter yang sama . Batang kemaluan kami diremas dan dikocok pelan , kemudian agak kencang , membuat kami menggelinjang dan semakin bernafsu untuk menikmati payudara Tante TP . “Aduh Tante jangan keras-keras nanti keluar loh . .!” kata R setengah bercanda . “Jangan keluar dulu dong anak manis . . Tante belum apa-apa nih , lagipula jangan keluarin di sini , nanti aja di mulut Tante biar Tante minum semua sperma kalian berdua .” Aku berpikir , jadi gosip itu benar bahwa Tante TP gemar mengkonsumsi sperma anak-anak muda untuk menjaga keindahan kulit dan tubuhnya . Pantas saja , walaupun usianya sudah lebih 50 tahun , tubuhnya masih terlihat seperti umur 25-an .
Kemudian kami berganti posisi , Tante TP bergerak ke arahku kemudian membuang handukku ke lantai . Kemudian Tante TP menggenggam batang kemaluanku dan menjilati ujungnya yang terlihat ada setetes precum akibat aku sudah terangsang hebat . Ia kemudian memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya mulai dari kepalanya sampai ke ujung pangkalnya sambil meremas-remas biji pelirku . Dia sangat ahli sekali dalam urusan ini , nikmatnya sampai ke ubun-ubun , dijilat , dikulum , bibirnya mengitari sepanjang topi bajanya , sambil ujung lidahnya menusuk-nusuk ke lubang kecil di ujung batang kemaluanku berharap masih ada precum yang tersisa .
“Ahh . . Tante enak banget Tante . . ohh . .!” desahku menahan nikmat yang tiada tara . Untung aku punya pengalaman dengan tante-tante , kalau tidak . . pasti sejak tadi aku sudah muncrat , saking jagonya hisapan Tante TP . Sementara Tante TP asyik menikmati batang kemaluanku , R tidak tinggal diam , dia menyibakkan rok Tante TP sampai terlihat celana dalamnya dan pelan-pelah R menurunkan celana dalam hitam milik Tante TP dan terlihatlah liang kewanitaan Tante TP yang ditumbuhi oleh bulu-bulu yang lebat , pahanya terlihat mulus bagai pualam , bukti wanita ini tahu bagaimana merawat diri dengan baik .
Tante TP kemudian membuka roknya dan melemparnya ke lantai . Kini ia sudah telanjang bulat , Aku dan R sungguh sangat mengagumi kemulusan dan kemolekan tubuh Tante TP , benar-benar luar biasa untuk wanita seusianya . Tante TP kembali mengulum batang kemaluanku dan R mengambil posisi di bawah Tante TP , dan bersiap menikmati liang kewanitaan Tante TP . Ia mengelus paha Tante TP , kemudian menjilatinya mulai dari lutut terus naik ke atas ke lubang surga Tante TP . R menyibakkan bulu-bulu yang menutupinya kemudian ia menjulurkan lidahnya mencari-cari klitoris Tante TP , menjilatnya sambil dijepit dengan kedua bibirnya .
“Achhhh . . oouuhhh . . anak nakall . . awww . .!” Tante TP mengerang-ngerang seperti orang gila ketika klitorisnya diperlakukan seperti itu . Cairan kewanitaannya tampak meleleh membasahi bibir R yang sepertinya justru menyukai rasanya . “Ohh . . aku nggak tahan deh anak-anak , ayo kita mulai aja deh” , kata Tante TP sambil membalikkan badannya dan beralih menghampiri batang kemaluan R . “Kamu masukin batang kemaluan kamu sekarang ya A , aku hisap batang kemaluan teman kamu” , katanya memberi komando , aku hanya mengangguk setuju .
Tante TP mengambil posisi doggy style , ia menungging dan mengarahkan liang kewanitaannya padaku . Aku menyaksikan liang kewanitaannya yang berwarna merah muda itu terbuka di hadapanku dan tampak cairan kenikmatannya meleleh keluar . Aku segera mengambil posisi , kupegang batang kemaluanku dan mulai mengarahkannya ke liang kewanitaan Tante TP , pelan-pelan kumasukkan sambil tanganku berpegang pada kedua bongkahan pantat Tante TP . Liang kewanitaannya sempit dan agak susah untuk batang kemaluanku yang besar untuk masuk padahal cairan kenikmatannya sudah mengalir deras .
Pelan-pelan kumasukkan dan ketika kepalanya berhasil masuk kuhentakkan pantatku , akhirnya batang kemaluanku berhasil masuk semuanya , Tante TP agak terdorong ke depan dan berteriak ketika batang kemaluanku masuk ke liang kewanitaannya . “Ahh . . enak A , terus kocok kontol kamu di liang memek Tante . . ahh!” teriaknya . Aku segera memainkan gerakan maju mundur mengeluarmasukkan batang kemaluanku di liang kewanitaannya yang sempit dan dinding kemaluannya seperti memijit-mijit batang kemaluanku , hisapan lembah sorganya seperti memaksa spermaku untuk keluar . Sementara Tante TP mengulum batang kemaluan R , aku asyik memainkan batang kemaluanku keluar masuk liang kewanitaan Tante TP .
Kira-kira setengah jam kemudian aku merasakan spermaku seperti hendak berontak keluar , kupercepat gerakanku , “Ohh . . Tante . . saya mau keluarr . . nihh . .” kataku pelan . Kurasakan badanku mulai tegang dan batang kemaluanku seperti berdenyut dengan keras . Mendadak Tante TP mencabut batang kemaluanku dari liang kewanitaannya dan dengan gerakan cepat ia memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya . Bersamaan dengan itu aku mencapai klimaks , “Aaahh . . aku mau keluar Tante . . ahh!” tulang-tulangku serasa rontok semua , badanku serasa melayang saat spermaku muncrat di dalam mulut Tante TP . Batang kemaluanku berdenyut keras sambil memuntahkan sperma dalam jumlah yang cukup banyak . Terlihat Tante TP sibuk menelan seluruh spermaku , dia tidak ingin ada yang tersisa . Batang kemaluanku diurut-urut dengan kasar berharap semua spermaku terkuras habis dan pindah ke mulutnya .
Aku langsung terkapar tidak berdaya , tenagaku habis . Seiring dengan dilepasnya mulut tante TP dari batang kemaluanku , ia berbaring telentang sambil membuka kakinya lebar-lebar . “Sekarang giliran kamu nyumbang sperma buat Tante” , katanya sambil tersenyum pada R . R begitu bernafsu langsung menusukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaan Tante TP , keluar masuk dengan lancar karena tadi aku sudah membuka jalannya , ia mengangkat paha Tante TP dan menaruhnya di bahunya agar batang kemaluannya bisa masuk lebih dalam lagi . “Ohh . . Tante . . Aku juga mau keluar sebentar lagi . .” katanya lirih . “Iya Nak . . ayo terusin aja . .”
Tiba-tiba Tante TP menyuruh R berhenti . “Tunggu dulu ya . . kamu mau ngerasain sesuatu yang baru nggak .” R kontan menjawab mau , Tante TP menyuruh R bergerak agak ke atas kemudian menaruh batang kemaluannya di tengah-tengah payudaranya . Tante TP kemudian menghimpit batang kemaluan R dengan kedua payudaranya , dan menyuruh R kembali melakukan gerakan mengocok-ngocok . Kurang ajar si R dapat atraksi lain tapi aku tidak . Gaya ini ternyata cukup ampuh terbukti baru 5 menit , R sudah mengerang lagi , “Aduh . . Tante nggak tahan nih . . mau keluar . .” Tante TP tersenyum , “Ayo keluarin aja . .”
Beberapa detik kemudian , R meregang hebat dan langsung Tante TP menggenggam batang kemaluannya dan memasukkannya ke dalam mulutnya . “Ahh . . Tante . . enakk . . ahh . .” kulihat R meregang nikmat saat spermanya dihisap habis oleh Tante TP . Dan sama seperti aku ia pun terkulai lemas sesaat kemudian . Tante TP tersenyum penuh kemenangan . “Ternyata kalian anak muda berdua tidak bisa mengalahkan seorang nenek seperti saya” . Aku menjawab , “Terang aja nenek-neneknya penghisap tenaga anak muda .” Kami pun tertawa bersama dan beristirahat sejenak . Lalu kami menikmati hidangan makanan dan minuman yang dipesan Tante TP , dalam keadaan masih telanjang bulat .
“Terus terang aku masih pengen nih , tapi nanti malam ada show di TMII , biasa . . acaranya Mbak TT , Tante belum orgasme nih , kalian bantu Tante masturbasi ya” , katanya . Kami setuju saja , lalu kami membantu Tante TP dengan menjilati payudaranya satu orang satu sementara ia mengocok liang kewanitaannya dengan jari-jarinya . Setelah ia klimaks , kami pun mandi bersama lalu memakai pakaian kembali , lalu bergegas meninggalkan hotel , tapi tidak ada satu pun diantara aku dan R yang mau french kiss dengan Tante TP sebelum pulang , kebayang dong berarti aku ikut merasakan sperma si R dan si R juga merasakan spermaku , nggak janji la yaw . . Sebelum pulang Tante TP menyerahkan amplop yang isinya uang dua juta rupiah , aku dan R langsung berfoya-foya di plaza SNY makan dan belanja sepuasnya sambil membayangkan akan dipanggil lagi .
Post a Comment