Header Ads

Cerita Hot Terbaru Ngentot Memek Perawan Anak Ibu Kost


Cerita Hot Terbaru Ngentot Memek Perawan Anak Ibu Kost

Sebenarnya Objektif fitnessku semula iseng, ingin melihat Wanita-Wanita seksi berpakaian ketat (baju Senam), tapi akhirnya whole manfaatnya, otot perutku rata, bisep dan trisepku terbentuk, hingga membuatku PERCAYA DIRI. Tapi Kang Kegiatanku ngeceng Wanita berpakaian seksi tidak pernah kulewatkan. Sambil menyelam Minum udara .. he he hee.

Ok, akhirnya kupilih sebuah hotel di BILANGAN Asia Afrika. Aku membiasakan tidak langsung Musabaqah ke Rumahku. Satu hari cutiku, kumanfaatkan untuk menikmati Bandung Sendirian, daripada dengan orang-orang rumah. Orang tuaku termasuk fesyen lama, yang Penuh dengan Aturan ketat, walaupun ku sadar hal Kerana itulah yang dapat membuatku Hidup mandiri.

Hari itu masih sakit sekitar pukul 16. 30. Setelah aku CEK dalam dan beristirahat sebentar, gratisku kumanfaatkan kemudahan kecergasan. Aku mulai mengganti bajuku dengan celana Pendek dan t-shirt tanpa lengan.

Masjid aku memasuki ruangan kecergasan, aku melihat sekeliling, masih Agak kosong. Hanya ada beberapa pria di beberapa alat. Hmm, ini bukan hari bertuah saya, pikirku sambil kewajibannya menuju Sepeda Statik. Ku kayuh sepeda itu sekitar lima minit dan beralih ke beberapa alat lainnya.

Sepuluh minit Menjelang pukul lima sakit, satu, dua Wanita masuk. Ok, ini bukan hari malang saya selepas semua. Aku makin semangat menarik Beban. Diikuti beberapa Wanita lainnya, yang Kang berpakain Senam, Warna-warni, ada yang Memakai celana panjang dan cutbray kaos ketat, seluar pendek dan penyelia model sukan coli, Menambah Indahnya Pemandangan tempat kecergasan tersebut. Beberapa di antara mereka ada yang duduk sentiasa, ada yang Berbual, cekikikan, dan mencoba beberapa alat. Oh, mungkin mereka mau ber-aerobik, pikirku.

Betul saja ketika Seorang Wanita berpakaian seperti mereka masuk dan menotak-ngatik pita compo, dan terdengarlah suara musik rumah dengan tempo cepat. Masing-masing mereka Mengasaskan barisan tindak dan mulai bergerak mengikuti instruktur. Gerakan demi Gerakan mereka Ikuti. Masih pemanasan.
Tiba-Tiba Seorang Perempuan Dimasukkan, sangat cantik dibanding mereka, tinggi 165 Kira-Kira, rambut panjang diikat Buntut kuda, Memakai Pakaian Senam bahan likra mengkilat warna krem ​​dengan model tangki atas dan g-string di pantatnya. Bongkahan pantatnya tertutup likra ketat warna krem ​​lebih muda, sehingga menyerupai warna Kulit tangannya yang kuning langsat hingga kaki yang tertutup kaos kaki dan Bersulam. Woow, sangat Seksi. Tak sengaja kulihat bahagian dadanya karena handuk yang menggantung di pundak ditaruhnya dikursi dekat dengan alat yang kupakai. Tonjolan putingnya terlihat jelas sekali, yang indah menghiasi tonjolan Kira-Kira 36 b ukurannya. Sedikit melirik ke arahku lalu akhirnya mencari barisan tindak yang masih kosong dan mengikuti Gerakan instruktur. Dadaku berdegup kencang pada saat dia melirik walaupun hanya sedetik.

Gerakan demi Gerakan instruktur diikutinya, mulai dari Gerakan pemanasan hingga Gerakan cepat melompat-Lompat sehingga bongkahan payudaranya bergerak Turun naik. Batangku mulai membengkak seiring dengan lincahnya Gerakan si dia. Mataku terus tertuju pada si dia. Posisiku kebetulan sekali membentuk 45 Derajat dari bersebelahan kirinya Agak ke belakang. Hmm Betapa beruntungnya diriku. Hingga akhirnya dia melakukan Gerakan Pendinginan. Keringat membasahi bajunya, tercetak jelas di punggung dan dadanya, sehingga tonjolan numerik itu terlihat jelas sekali, ketika dia memutar badan ke kiri dan ke Kanan.

Hingga akhirnya aku Islam itu indah malu. Masjid aku memperhatikan dia, dia pun memperhatikanku lewat Pantulan Tritium Rasad yang berada di depannya ketika aku mengalihkan pandangang ke ajrn. Dia tersenyum kepadaku lewat Pantulan Rasad. Entah berapa lama dia memandangku rasaya aku sadar dipandangi. Aku langsung Mulai memalingkan Muka dan beranjak dari alat yang kupakai.

Aku segera berganti pakaian untuk berenang. Segera kuceburkan diri untuk mendinginkan otak. Dua atau tiga balikan kucoba berganti gaya hingga akhirnya balikan ke empat gaya punggung, kepalaku menabrak seseorang dan terjatuh menyelam ke udara. Sama-sama kami berbalik dan setelah berbalik ku sadar yang ku tabrak adalah pantatnya si dia yang telah berganti Pakaian renang, potongan tinggi dipotong di pinggul dengan warna bunga biru yang Seksi. Kini tonjolan putingnya Tersembunyi dibalik cawan baju renangnya, membuatku sedikit Kecewa.




“Eh, dll Mbak, nggak kelihatan, gaya habis punggung SIH” kataku meminta dll.
“Nggak kok Mas, aku yang nikki, nggak lihat jalur orang berenang”, jawabnya sambil mengusap Muka dan rambutnya ke belakang.
Si dia tersenyum kembali ke arahku, sambil lirikan matanya menyapu dari Muka hingga bahagian pusarku.

“Kenalan dong, aku Aryo, biasa dipanggil Ary”, kataku sambil menyodorkan tangan.
Dijabatnya tanganku sambil berkata “Linda, Melinda lengkapnya”, jawabnya.
Kami menepi ke bibir kolam, sambil mencelupkan diri se Chatter Leher masing-masing. Kami duduk sentiasa bersampingan.

“Mas Baru disini?”, Linda mulai lagi membuka pembicaraan.
“Iya, tapi jangan panggil Mas, Ary aja cukup kok. Aku asli Bandung, tapi memang baru KES ***** Aku kerja di Jakarta. Kamu Lin? “, Ku balik tigaIPAdua.
“Aku asli Bandung juga, kerja di bank B **, jadi CS. Deket sini kok, seberangan. Aku Aceh aerobik dan Renang disini, duahari sekali, yang ada jadwal aerobicnya saja “.

Cerita Dewasa ~ Pembicaraan kami berkembang dari hal kerjaan mengarah ke hal-hal yang lebih peribadi. Linda Baru putus dengan pacarnya, Kira-Kira dua minggu yang lalu. Keluarga pacarnya tidak setuju dengan Linda dan pacarnya dijodohkan dengan orang lain pilihan keluarganya. Agak sedih Linda bercerita hingga ..

“Lin, Balapan yuk ke seberang, gaya bebas,” ajakku.
“Hayo, .. Siapa takut? “, jawabnya.
Kami berdua berlomba sampai Sebrang. Aku sedikit curang dengan menggalakkan bahunya ke belakang sehingga Linda sedikit tertinggal. Pada saat aku duluan di seberang ..

“Ari, kamu curang, kamu curang”, rengeknya sambil memukul-Mukul tanganku.
Aku tertawa-Tuwa dan bergerak mundur menjauhi Linda. Dia mengejarku, sampai akhirnya “Byurr,.”, Aku terjatuh kebelakang. Kakiku menyenggol kakiknya hingga diapun terjatuh dan kami berdua tidak sengaja berpelukan. Dadanya yang empuk menyentuh dadaku, membuat batangku kembali membengkak. Masjid Bab Berdiri sama-sama, kami masih berpelukan kalo Agak renggang.




Kami saling Pandang, kemudian Linda memelukku kembali. Peluang ini tidak ku sia-siakan dengan Balas memeluknya. Terbang Bandung yang sejuk pada sakit yang beranjak malam tersebut, Menambah kuatnya pelukan kami. Batangku yang sedari tadi mengeras menyentuh perut bahagian bawahnya Linda, atau tepatnya diatas kemaluan Linda sedikit. Pantat Linda bergerak menggalakkan, hingga batangku geli terjepit antara perut Linda dan perutku. Berulang-ulang Linda melakukan itu, sehingga darahku berdesir.
“Emhh.”, Linda bergumam.
Sadar aku lenang di Tempat umum, walaupun Kolam Renang Agak Sepi, hanya ada tiga orang Selain kami, membuatku sedikit Agak melepaskan pelukan kalo sayang untuk dilakukan.

“Lin, membaiki Yuk sauna kita!”, Ajakku menetralkan suasana.
Linda terlihat Agak Kecewa dengan sikapku yang sengaja kulakukan.
“Oke!”, Jawabnya Singkat.
Kami berdua mengambil handuk kerusi di pinggir kolam, dan kewajibannya bersamaan, menuju ruangan sauna yang tak jauh dari Kolam Renang. Terbayang apa yang dilakukan Linda jam di kolam, membuatku menerawang jauh Mengasaskan rancangan dengan Linda lebih lagi.
“Kosong.”, Kataku dalam hati melihat ruangan sauna.
Kami berdua masuk, dan aku sengaja mengambil tempat duduk sentiasa dekat pintu, sehingga orang lain tidak dapat melihat kami beruda lewat Anak Tetingkap kecil pintu sauna.
“Lin.”, Belum sempat aku bicara, Linda menciumku di bibir.

Bibir kami saling berpagut melakukan french kiss. Penetrasi lidah Linda di mulutku, menunjukkan dia sangat Berpengalaman. Tangan Linda memegang dadaku, kemudian menyusuri mengusap perut hingga sampai pada batangku yang sudah Bab Berdiri dari tadi. Linda meremas batangku yang masih terbungkus celana renang, Sementara kuremas dua Gunung montok. Betapa kenyal dan kencang sekali payudaranya.

Suhu ruangan sauna Menambah panasnya HAWA disana. Kubalik Linda membelakangiku. Kuciumi tengkuknya, dan ku remas payudaranya “. Emhh .. Ary .. ahh “, Linda melenguh. Ku susupkan tanganku ke payudaranya, dari celah baju renangnya. Ku pilih putingnya, dan membuat Linda sedikit menjerit, dan menggelinjang. Untungnya ruangan sauna kedap suara.

“Ary, aku butuh kamu Ry, .. malam ini saja .. ahh. “, Linda berbisik di telingaku, sambil masih kumainkan putingnya.
“Lanjutkan di kamarku Yuk, ..!” Ajakku.
Punggung Linda menjauhi badanku dan berbalik.
“Kamu CEK ***** di s.?”, Tanyanya dengan Muka sedikit gembira.
“Bukannya kamu.”
“Ya sayang.”, Sambil akhirnya kutempatkan jari telunjukku di mulutnya.
Akhirnya kujelaskan alasanku.

Satu-satu kami Keluar dari ruangan sauna. Linda bergegas ke ruangan ganti. Begitupun diriku. Setelah siap, Linda menenteng tasnya dan kami pun kewajibannya bersamaan. Kami kewajibannya sambil memeluk pinggang Masing-masing, layaknya Tepak Kekasih yang sudah lama pacaran. Stelah mengambil kad utama dari recepsionist, kami naik ke kamarku di 304.

Setelah masuk, pintu Polling ditutup, dan terus kami merebahkan diri di ranjang. Untung ku pilih tempat tidur perkongsian. Linda masih Memakai baju seragam banknya, lengkap dengan blazer, Bersulam hak tinggi dan stok hitam menggoda. Seksi sekali!

Linda di bawah Sementara aku diatasnya menciumi bibimnya. Sesekali kujilat Leher dan telinganya. Linda meracau memanggil-Manggil namaku. Kubuka blazernya. Dari blaus putih tipis yang masih menempel, terlihat jelas numerik berwarna coklat menerawang. Hmm, sengaja tidak Memakai coli pikirku. Kubuka kancingnya satu persatu. Kujilati dadanya. Lidahku menyapu dua bukit kembarnya yang mengencang. Rambutku diusapnya sambil dia melenguh dan memanggil namaku berkali-kali. Sesekali kugigit putingnya.

Roknya kusingkapkan, Ternyata dibalik stok hitamnya itu, Linda tidak Memakai CD lagi. Ku jilat kemaluan Linda yang masih terhalang stok. Noda Basah di bibir faraj tercetak jelas di pantyhosenya. Linda semakin mecarau dan menggelinjang. Ku gigit sobek bahagian yang menutupi vaginanya yang lembap. Kujilati labia mayoranya. Perlahan kusapu bibir faraj merah merekah itu. Kucari klitorisnya dan kumainkan lidahku di SANA.

Linda mengejang Cemerlang, Penanda orgasme pertamanya.
“Emhh Arryy .. ahh “, Linda sedikit berteriak tertahan.
“Makasih sayang .. oh .. sudah tentu Nikmat ..! “
“Pokoknya ganti stok ku mahal nih”, Linda merengek sambil cemberut.
“Oke, tapi puaskan dulu aku Lin.”, Jawabku sambil rebahan di ranjang.
Linda kemudian berbalik dan berada di atasku. Blouse Terbuka yang masih menempel itu disingkirkannya. Hingga terpampanglah dua bukit menggantung di atasku. Faraj Basah Linda whole di perutku. Rok yang tersingkap dilepasnya lewat atas. Tinggal stok yang masih menempel, sepatunya pun telah lepaskan.

Linda kembali menciumiku. Lidahnya menyapu dadaku dan putingku. Sesekali digigitnya, membuatku juga menggelinjang kegelian. Kemudian lidahnya menyapu perutku hingga sampai ke batang penisku yang tegak. Linda mengocoknya perlahan. Ujung lidahnya Menari di Lohong kencingku. Rasa hangat whole itu manakala lidahnya menyapu seluruh Permukaan penisku. Seluruh batang penisku terbenam di mulut Linda. Sambil dikocok, Linda Keluar masuk mulutnya.
“Ohh ..” aku pun tak luput meracau.
Bersukacita whole puncakku tercapai, ku dorong linda menjauhi penisku, aku bangun dan berlutut di belakang Linda.

“Masukkin Ry, fuck saya sila, ohh .. arrghh .. Arryy! “, Linda berteriak seiring dengan masuknya batang penisku sedikit-demi sedikit lewat celah stok yang kugigit tadi.
“Bless.” .. Pantat Linda bergerak Maju mundur, demikian juga pantatku, saling berlawanan.

“Oh .. aduh .. ahh .. ahh .. Tuhan, .. fuck saya sukar .. Aaahh .. Ary .. ya “, begitulah kalinat tak beraturan meluncur dari mulut Linda, bersamaan dengan semakin capatnya gerakanku.
Ku remas-remas bongkahan Pantat seksinya. Linda menjilati jari-jarinya sendiri.
“Mmhh .. Aaahh .. mmHg. “, desah Linda yang membuatku semakin bernafsu untuk menggenjot pantatku.

Kemudian kami berganti posisi. Aku berbaring dan Linda berada di atasku. Linda mengambil ancang-ancang untuk memasukkan penisku ke dalam faraj basahnya. Linda terlebih dahulu mengusap-usapkan penisku di bibir vaginanya. Aku makin kelojotan dengan perlakuan Linda. Centi demi centi penisku dilahap faraj Linda.
“Blessh.”, Lengkap sudah penisku dilahap vaginanya.
Linda bergerak Turun naik beraturan. Payudaranya bergoyang Turun naik pula. Pemandangan indah terebut tidak kulewatkan jam badanku bangun, dan wajahku menghampiri payudaranya. Kuremas dua Gunung Kembar yang begoyang mengikuti irama siempunya. Kujilati dan kusedot bergantian.
“Errgh .. erghh .. ahh. “, Linda mendesah Penanda menikmati genjotannya sendiri.
Kini kutarik Tubuh Linda sehingga ikut berbaring di atas tubuhku. Ku mulai menggenjot pantatku dari bawah. Linda teridam dan menengadahkan kepalanya, dan sesaat kemudian Linda berteriak meracau.
“Arrgghh .. oohh .. aah .. enakkhh .. aahh .. nikmathh .. aduh. “, serunya.
Kuyakin posisi seperti ini membuatnya merasakan Sensasi yang tiada duanya.

5 minit dengan posisi seperti itu, Linda mengejang, dan berteriak panjang “, AARRGHH .. Tahi .. Uuuhh .. Ary .. aaihh. “, Penanda dia mencapai orgasme.
Terlepas penisku dari vaginanya tatkala Linda ambruk di sisiku. Linda NGO-ngosan kecapean. Kini giliranku untuk mendaptkan KEBERTANGGUNGJAWABAN dari Linda. Kubalik Tubuh Penuh keringat yang mengkilat terkena Cahaya lampu. Sungguh Seksi sekali dia saat itu. Kubuka kedua kakiknya, dan ku lucuti stok hitam yang masih menempel di kakinya yang mulus. Terlihat kaki indah nan putih mulus dari Pantat hingga Betis. Kujilati Lohong dubur Linda, dan membuat dia sedikit mengangkat pantatnya keatas.

“Tolonglah .. Ary .. kini tidak lagi .. Berikan saya berehat .. Ohh. “, Ratapnya ketika mendapat perlakuanku.
Aku tak mempedulikan ratapannya. Justru aku semakin gila dengan perlakuanku, menjilati Lohong anusnya dan membuat penetrasi di lubangnya dengan lidahku. Kawasan perineumnya pun tak luput ku jilati. Hingga akhirnya kuputuskan untuk mensodomi Linda, karena kulihat Lohong dubur Linda Agak sedikit besar dibanding orang yang belum pernah disodomi.
“Lin, siap ya.”, Kataku sambil mengusapkan ludahku di zakar yang masih Bab Berdiri tegak.
“Apa .., mau apa Ry .. kamu ma .. AAHH, .. Aryy .. Janng .. aahh “, belum selesai bicara Linda, aku Telah menancapkan penisku di anusnya .. Begitu hangat, sempit dan lembut.
Kutarik kembali perlahan dan kumasukkan lagi. Iramanya ku percapat. Linda pasrah, dan meracau tak karuan.
“Eh .. Ehh .. gimana, .. eh .. enak .. lin ..?, tanyaku sambil menggenjot Pantat Linda Seksi nan aduhai.
“Ohh .. Arriieh .. aagh .. Nikmat RII .. ah .. Shitt .. C’mon .. bayi sukar. “, jawabnya.

10 Minit aku memompa batang penisku di anusnya, whole cairan kemerahan sudah ada di Ujung kepala penisku. Buru-Buru kutarik Keluar penisku, dan kubalik Linda menghadapku. Sambil kukocok, spermaku muncrat di Muka Linda. Linda yang tidak siap menerima spermaku di mukanya, mengelengkan kepala kiri dan Kanan, hingga spermaku membasahi rambut dan pipinya. Hingga akhrinya mulutnya Terbuka, dan sisa semprotan spermaku Dimasukkan di mulutnya. Setelah spermaku habis, dia mengulum penisku. Aku yang masih merasa geli namun Nikmat, semakin menikmati sisa-sisa oragasme panjangku.
“Allah .. Terima kasih sayang .. Linda. “, Kataku sesaat setelah roboh ke bersebelahan Linda.
“Curang lagi kamu Ry, .. Tau gitu ku Minum semuanya .. kasi tau kek mau mucrat di Muka, gitu “, Linda cemberut menjawabnya.
Aku Hanya tersenyum. Tak whole kami bercinta cukup lama, hingga jem 10 malam.

Linda akhirnya memutuskan untuk bermalam di kamarku. Kami masih melakukannya beberapa kali hingga subuh. Toh, hari itu akhir pekan dan Linda memang Libur di hari Sabtu. Mesyuarat pertama Kerana itulah pula yang membuat kami berpacaran selama 6 bulan hingga akhirnya kami putus. Masih banyak Linda yang lain. Bagi pembaca (Perempuan) yang ingin menjadi Linda denganku, e-mel saja ya. Kutunggu curhatnya.



No comments

Powered by Blogger.