Sadikem, Sosok Penunggu Jembatan Jiwan yang Terkenal di Madiun. Kisah Hidupnya Tragis Banget!
Menurut mitos di sana, Sadikem adalah hantu wanita yang menjadi penunggu Jembatan Jiwan yang terletak di perbatasan Madiun dan Magetan. Mitos seputar dirinya dihiasi oleh cerita-cerita yang dituturkan dalam berbagai versi. Cerita yang paling terkenal mengungkapkan bahwa Sadikem dulunya adalah seorang wanita cantik yang baru saja menikah.
Di Jawa, ada semacam larangan kepada para perempuan yang usia pernikahannya belum mencapai seminggu untuk mengunjungi atau mendekati wilayah sungai. Konon, orang yang melanggar larangan itu akan terkena malapetaka yang bisa saja berujung kepada kematian. Entah sengaja atau tidak, Sadikem pun melanggar larangan itu dan dirinya tenggelam di Sungai Bakung yang tepat berada di bawah Jembatan Jiwan.
Sadikem sendiri sebenarnya bukan nama asli dari wanita yang dikabarkan meninggal karena tenggelam di bawah jembatan itu. Sadikem adalah julukan yang artinya “tenggelam”. Kematian Sadikem yang tidak wajar pun dipercaya telah membuat arwahnya bergentayangan di sekitar jembatan.
Hantu ini seringkali menampakkan diri kepada orang-orang yang lewat di jembatan itu, dan mereka yang telah bertemu dengan dirinya pun dijalari oleh rasa takut yang juga dihiasi oleh rasa pilu. Pasalnya, Sadikem kerap menampakkan dirinya sambil mencari-cari suaminya yang baru saja dia nikahi sebelum akhirnya dia meninggal dunia.
Selain cerita tentang Sadikem yang melanggar pantangan di tradisi Jawa, ada juga versi yang mengatakan bahwa Sadikem adalah seorang wanita dari Malang yang diperkosa oleh sejumlah lelaki di jembatan tersebut. Nahasnya lagi, nyawanya pun turut dihabisi dan mayatnya dibuang ke Sungai Bakung. Maka dari itu, dia meneror para pelintas karena adanya rasa dendam yang membuat dirinya tidak bisa meninggal dengan tenang.
Selain menampakkan dirinya di jembatan, konon Sadikem pun sering muncul di sekitar pemukiman warga. Kabarnya, dia seringkali menampakkan sosoknya atau memperdengarkan suara tangis sehingga para warga sekitar pun sering merasa enggan untuk keluar rumah saat malam sudah larut.
Post a Comment